Pages

Selasa, 27 Oktober 2015

TUGAS SOFTKILL KE-1

TUGAS SOFTSKILL KE-1
MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2


1.Pengertian Permintaan & Penawaran

* Permintaan adalah jumlah barang atau komoditi yang diminta oleh pembeli untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.


               
* Penawaran adalah jumlah barang atau komoditi yang akan diproduksi dan ditawarkan untuk dijual dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi

2.Hukum Permintaan & Penawaran

Hukum Permintaan
“Semakin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang diminta, Semakin rendah harga suatu barang makin banyak jumlah barang yang diminta.”
Dalam hukum permintaan, jumlah suatu barang akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang tersebut. Kenaikan harga barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang di minta, hal ini dikarenakan daya tarik untuk membeli semakin menurun yang disebabkan oleh mahalnya harga jual barang tersebut.
Contoh hukum permintaan pada saat ini :
·         Ketika harga kedelai semakin tinggi, pengusaha tempe tahu cenderung beralih menggunakan kedelai yang lebih rendah jenisnya, bahkan ada pengusaha yang sampai gulung tikar karena tidak sanggup membeli bahan baku pembuatan tempe dan tahu tersebut.
·         Begitu pula dengan naiknya harga bawang, mahalnya harga bawang berdampak pada kurangnya minat ibu rumah tangga untuk membeli banyak bumbu dapur yang satu ini.






Hukum Penawaran
“Bila tingkat harga naik, maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik,Bila tingkat harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan turun“
Dalam hukum penawaran, semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya, semakin rendah harga barang, jumlah yang ditawarkan semakin sedikit juga.
Contoh hukum penawaran pada saat ini :
Hubungan antara harga kain batik dan jumlah pakaian batik yang akan dijual oleh Seorang pedagang, maka ia berencana sebagai berikut:
bila harga satu kodi pakaian Rp. 450.000 maka ia akan menjual sebanyak 10 kodi
bila harga satu kodi pakaian Rp. 500.000 maka ia akan menjual sebanyak 15 kodi
bila harga satu kodi pakaian Rp. 600.000 maka ia akan menjual sebanyak 20 kodi
bila harga satu kodi pakaian Rp. 650.000 maka ia akan menjual sebanyak 25 kodi

Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan & Penawaran

Faktor yang mempengaruhi permintaan
  • Perilaku konsumen / selera konsumen
  • Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
  • Pendapatan/penghasilan konsumen
  • Perkiraan harga di masa depan
  • Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Faktor yang mempengaruhi penawaran
  • Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
  • Tujuan Perusahaan
  • Pajak
  • Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
  • Prediksi / perkiraan harga di masa depan




Penentuan Harga Keseimbangan
Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Harga keseimbangan dapat diartikan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. 

Pendekatan Perilaku Konsumen
                              Pendekatan Cardinal (Cardinal Approach).
Asumsi yang beraku jika nilai guna dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif dan alat ukurnya adalah uang. Uang dapat digunakan sebagai alat ukur apabila uang dipandang sebagai subjek. Contoh: Semakin tinggi tingkat kepuasan seseorang dalam mengkonsumsi suatu barang artinya barang tersebut mempunyai nilai guna yang sangat tinggi bagi kehidupannya, maka semakin besar pula kesediaan konsumen tersebut untuk mengorbankan uangnya, sebaliknya semakin rendah nilai guna barang tersebut akan semakin kecil pula kesediaan konsumen mengorbankan uangnya.
Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep, yaitu:
  • Kepuasan total (Total Utility) adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa.Hukum TU: Increasing Total Utility , artinya semakin banyak barang yg dikonsumsi persatuan waktu, semakin besar jumlah nilai guna (TU) yg diperoleh, sampai pada satu titik tertentu (titik kepuasan maksimal). Setelah titik ini tercapai penambahan jumlah barang yg dikonsumsi akan menimbulkan TU yg menurun.
  • Kepuasan tambahan (Marginal Utility) adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi. Hukum MU: The Law of Diminishing Marginal Utility , artinya semakin banyak suatu barang yg dikonsumsi pertambahan nilai guna (kepuasan) yg diperoleh dari setiap pertambahan 1 unit barang yg dikonsumsi akan menurun.



Pendekatan Ordinal (Ordinal Approach).
Dalam Pendekatan Ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.
Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah indefference curve danbudget line. Kurva indefference, yaitu kurva yang menunjukkan kombinasi dua macam barang konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan sama. SedangkanBudget Line (Garis Anggaran) adalah suatu garis anggaran pengeluaran yg memperlihatkan hubungan berbagai titik kombinasi dari dua macam barang yg dikonsumsi dengan batas anggaran tertentu yg sama .
Keinginan konsumen dinyatakan dengan Indifference Curve (IC) dan kemampuan konsumen dinyatakan dengan Budget Line (BL). Secara teori keseimbangan konsumen terjadi ketika BL bersinggungan dengan IC.

Konsep Elastisitas
Elastisitas adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan. Dengan kata lain elastisitas adalah tingkat kepekaan (perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi yang lain.
Elastisitas Harga Permintaan (Ep)
Tingkat perubahan terhadap barang atau jasa, yang diakibatkan perubahan harga barang atau jasa tersebut. Besar atau kecilnya tingkat perubahan tersebut dapat diukur dengan angka-angka yang disebut koefisies elastisitas permintaan. Elastisitas harga permintaan dibedakan menjadi 5, diantaranya:
  • Permintaan elastisitas sempurna
  • Inelastis
  • Elastis Uniter
  • Elastis Sempurna
Elastisitas Silang (Ec)
Hubungan antara jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan barang tersebut. Terdapat tiga macam respons perubahan permintaan, diantaranya:
* Elastisitas silang positif. Peningkatan harga barang A menyebabkan peningkatan jumlah permintaan barang B.
* Elastisitas silang negatif. Peningkatang harga barang A menyebabkan turunnya permintaan barang B.
* Elastisitas silang nol. Peningkatan harga barang A tidak mengakibatkan perubahan permintaan barang B.
Elastisitas Pendapatan (Ei)
Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan. Elastisitas pendapatan ini dapat dihitung dengan membagi persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan pendapatan.
Jika pendapatan naik, maka orang akan membelanjakan bahagian pendapatan yang lebih kecil untuk suatu barang, bila pendapatannya naik. Apabila yang terjadi adalah kenaikkan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta sebut barang normal atau superior.
Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalah negatif dan barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen.
Faktor penentu elastisitas permintaan:
  • Tingkat kemampuan barang-barang lain untuk mengganti barang yang bersangkutan.
  • Persentasi pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang tersebut.
  • Jangka waktu didalam mana permintaan itu dianalisa.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar